Rabu, 02 Januari 2019

Peluang dan Tantangan Umat Islam Pada Revolusi Industri 4.0 (opportunities and threats)

ABAD 21 seakan baru saja kita masuki. Berbagai karakteristik abad 21 meliputi : perkembangan teknogi yang begitu pesat, hubungan antarbangsa dan antarmanusia semakin mudah, kompetensi sumber daya manusia harus jelas.
Dalam surat Al Hujurat ayat 13 Allah berfirman : "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".
Ayat ini menggambarkan tentang globalisasi dan mendorong manusia khususnya umat Islam harus mampu menghadapi percaturan global, harus dapat menangkap peluang dan menghadapi tantangan abad 21. Perubahan dan perkembangan berjalan terus begitu cepat dan kini telah muncul sebuah era revolusi industri 4.0.
Revolusi Industri 4.0 sebuah keniscayaan yang mesti harus dihadapi oleh umat Islam. Karakteristik revolusi industri 4.0 yang mesti harus dipahami bagi kita semua adalah : 1). munculnya inovasi disruptif (disruptive innovation) adalah inovasi yang memunculkan kondisi baru yang kadang tidak banyak yang bisa menduga, mengganggu atau merusak kondisi yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu yang sudah mapan.
2) Berkembang sangat pesat kecerdasan buatan (Artificial Intelligence disingkat AI) adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin komputer agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.
3). Istilah Big Data atau data besar yang semula hanya dapat disimpan dalam memori besar seperti mainframe atau server, saat ini dengan basis internet setiap orang dengan menggunakan smartphone dapat memiliki big data dengan berbagai keterbatasannya. Seberapa besar seseorang khususnya umat Islam memanfaatkan teknologi internet menunjukkan seberapa besar seseorang sudah terlibat dalam revolusi industri 4.0.
Jika sebagai seorang muslim pada perannya masing-masing telah memanfaatkan teknologi internet untuk melakukan keputusan-keputusan strategis seperti berbisnis, berdakwah menggali dan menyatukan potensi umat muslim, berarti mereka yang paling dapat menangkap peluang dan bisa menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.
Tahapan di bawahnya adalah seseorang khususnya umat Islam memanfatkan internet hanya untuk menyelesaikan kebutuhan keseharian, seperti memanfaatkan transportasi online, transaksi online dan lainnya, maka mereka termasuk orang yang hanya dapat mengikuti dan memanfaatkan perubahan teknologi. Yang paling berat adalah manusia khususnya umat Islam menjadi subjek dan objek adanya revolusi industri 4.0 di mana mereka menjadi semakin konsumtif, mudah terpengaruh hal yang tidak baik, membantu menyebarkan berita hoax melalui media sosial dan lainnya.
Hal yang perlu dipersiapkan adalah kesiapan SDM umat Islam untuk menghadapi semua kondisi. Sebuah pepatah yang sangat terkenal "Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka, bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedang kalian diciptakan untuk zaman kalian". Artinya, ilmu itu bersifat dinamis dan tidak tetap, keberadaannya menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan kehidupan masa depan.
Keseimbangan meraih urusan dunia dan akhirat sangat jelas tersirat dalam surat Jumu'ah ayat 10 "Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung". Hal penting yang mesti kita pahami adalah setelah umat Islam selesai melakukan salat, harus segera bekerja untuk mencari rezeki Allah di muka bumi. Ketika umat Islam sedang mencari rezeki tetap harus ingat kepada Allah. Apabila ini menjadi mental dan karakter muslim, maka kemenangan di dunia ini akan dapat diraih. (H Gita Danu Pranata SE MM, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar